
Bandung, 28 Mei 2025 – Budaya literasi tidak lahir secara instan, namun melalui pembinaan dan dorongan yang konsisten sejak dini. Hal inilah yang menjadi dasar terjalinnya sinergi antara SMP YWKA Bandung dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang diwujudkan dalam pelaksanaan Expo Buku bertema “Panggung Literasi Siswa, Kreativitas Tanpa Batas”.
Kegiatan ini adalah bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. Sebanyak 30 buku hasil karya siswa kelas 9 ditampilkan dalam pameran, meliputi beragam genre mulai dari biografi, cerita bergambar, hingga novel. Tujuan utamanya adalah mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif melalui ekspresi literasi.
KAI melihat kegiatan ini sebagai momen penting untuk berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung. Kehadiran Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo bersama para direktur lainnya menjadi simbol nyata komitmen perusahaan terhadap pembangunan karakter generasi muda.
Dalam sambutannya, Didiek menekankan pentingnya ekspresi literasi sebagai bagian dari pembentukan jati diri pelajar. “Ini adalah pencapaian yang luar biasa, sekaligus bukti bahwa para siswa telah mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta kepekaan sosial yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masa kini dan masa depan,” tegasnya.
Tiga dari karya siswa yang dipamerkan mengangkat kisah tokoh-tokoh internal KAI, seperti Jhon Robertho, Aniek Sri Widiyani, dan Ida Hidayati. Hal ini memperlihatkan bahwa kedekatan pelajar dengan sosok inspiratif dari lingkungan sekitar mampu mendorong mereka menulis dengan penuh makna.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara dunia pendidikan dan perusahaan negara seperti KAI menjadi landasan kuat dalam membangun budaya literasi sejak usia sekolah. SMP YWKA, yang merupakan bagian dari Yayasan Wanita Kereta Api sejak 1977, terus aktif mendorong program-program berbasis karakter, salah satunya melalui gerakan Sabudak Sabuku (Satu Anak Satu Buku). (Redaksi)